laporan kimia dasar reaksi-reaksi kimia
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
REAKSI-REAKSI KIMIA
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA
: NUR BALQIS MAULYDIA
NIM
: 1608109010022
KELOMPOK
: 7
JURUSAN
: FARMASI
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
ABSTRAK
Telah
dilakukan percobaan dengan judul “Reaksi-reaksi Kimia”. Percobaan
ini bertujuan untuk mengamati dan mempelajari reaksi kimia yang
berlangsung dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Prinsip
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu mencampurkan atau
mereaksikan beberapa sampel larutan untuk diamati proses berjalannya
reaksi dan hasil akhir dari reaksi yang dilakukan. Metode yang
digunakan pada percobaan ini adalah metode kualitatif dimana reaksi
yang terjadi diamati tanpa adanya perhitungan. Hasil yang diperoleh
dari percobaan ini menunjukkan bahwa Pb(NO3)2
K2CrO4
menghasilkan
endapan kuning, Pb(NO3)2
NaOH menghasilkan endapan putih. H2SO4
NaOH mengalami pelepasan energi atau disebut reaksi eksoterm yang
menyebabkan tabung reaksi hangat, H2SO4
HCl mengalami penyerapan energi atau disebut reaksi endoterm yang
menyebabkan tabung reaksi menjadi dingin. K2Cr2O4
HCl menghasilkan larutan berwarna orange, K2CrO7
NaOH menghasilkan larutan berwarna kuning pucat. Zn HCl
menghasilkan gelembung gas serta Na H2O
menghasilkan percikan api dan gas. Kesimpulan yang diperoleh dari
percobaan ini adalah Reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila salah
satu hal berikut harus teramati, yaitu reaksi tersebut menghasilkan
gas, terbentuk
endapan,
terjadi
perubahan
suhu, dan perubahan warna.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Reaksi
kimia merupakan perwujudan dari reaksi yang terjadi antara satu unsur
dengan unsur yang lain. Reaksi kimia dapat dikatakan sebagai langkah
perubahan stuktur molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan
terbentuknya atau terputusnya ikatan kimia. Suatu materi diketahui
memiliki sifat kimia yang sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan
kimia. Hidrogen dalam keadaan bebas berwujud gas. Namun apabila
hidrogen mengalami pembakaran atau direaksikan dengan O2
maka akan menghasilkan air. Proses ini dinamakan reaksi kimia.
Reaksi
kimia yang berlangsung dapat dipengaruhi oleh kondisi dan mudah untuk
terkontaminasi. Reaksi kimia dapat saja gagal atau tidak bereaksi
sama sekali. Ada beberapa indikator
yang paling umum dan sering terjadi dalam reaksi kimia, yaitu
terbentuk endapan pada dasar tabung reaksi, terjadi perubahan warna
larutan produk, terjadi perubahan suhu cenderung panas atau dingin
serta terkadang terdapat gelembung-gelembung gas dan timbul bau.
Karena
adanya indikator
yang paling menonjol yang langsung membedakan reaksi kimia dengan
reaksi yang lain, maka dilakukan percobaan dengan judul
“Reaksi-reaksi Kimia”. Percobaan ini menitikberatkan reaksi pada
pemahaman tentang bagaimana reaksi yang akan membentuk endapan,
mengalami perubahan warna, terjadi perubahan suhu pada tabung reaksi
serta reaksi yang menghasilkan gas.
1.2
Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk mengamati reaksi-reaksi yang
berlangsung atau terjadi dengan melihat perubahan-perubahannya.
1.3
Manfaat Percobaan
Adapun
manfaat dari percobaan ini adalah praktikan mampu mengetahui
ciri-ciri terjadinya suatu reaksi kimia dan dapat
membedakan reaksi yang menghasilkan
terbentuknya
endapan dan yang menghasilkan perubahan lain seperti
perubahan
suhu,
perubahan warna
larutan ,
dan
terbentuknya gas.
BAB
II
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
Reaksi
kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan)
yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi
kimia, suatau zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang
jenisnya baru. Untuk memudahkan mempelajaru materi reaksi kimia
terlebih dahulu harus memahami bagaimana
penulisan reaksi kimia. Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara
kapur CaO(S)
dengan
air H2O
(l)
adalah
sebagai berikut:
CaO(S)+
H2O
(l)
menghasilakn Ca(OH)2(aq)
Hasil
dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH)2(aq)
atau
kalsium hidroksida sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka
akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana. Penjelasan
simbol-simbol dalam reaksi kimia:
+ =
direaksikan
(s) =
solid (padatan)
(l)
= liquid (cairan/leburan)
(aq) =
aqueous (terlarut dalam air)
(g) =
gaseous (gas)
Menuliskan
suatu reaksi kimia juga harus memperhatikan jumlah angka disebelah
kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut
disebut koefisien yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang
berperan dalam reaksi. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga
tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung (Barsasella, 2012).
Reaksi
kimia (chemical
reaction),
yaitu suatu proses dimana zat atau senyawa diubah menjadi satu atau
lebih senyawa baru. Untuk berkomunikasi satu sama lain tentang reaksi
kimia, para kimiawan menggunakan cara standar untuk menggambarkan
reaksi tersebut melalui persamaan kimia. Persamaan kimia (chemical
equation)
menggunakan lambang kimia untuk menunjukkan apa yang terjadi saat
reaksi kimia berlangsung. Perhatikan apa yang terjadi saat gas
hidrogen (H2)
terbakar diudara (yang mengandung oksigen, O2)
untuk membentuk air (H2O).
Reaksi ini dapat digambarkan dengan persamaan kimia
H2 + O2menghasilkan
H2O
Tanda
berarti “bereaksi dengan” dan tanda berarti
“menghasilkan”. Penulisan lambang-lambang ini dapat dibaca:
“molekul hidrogen bereaksi dengan molekul oksigen menghasilkan
air”. Reaksi dianggap berlangsung dari kiri ke kanan seperti
ditunjukkan oleh tanda panah. Tetapi reaksi tersebut belumlah lengkap
karena atom oksigen dua kali lebih banyak di sisi kiri tanda panah
(dua) dari pada di sisi kanan (satu). Agar memenuhi hukum
kekekalan massa, banyaknya tiap-tiap jenis atom dikedua sisi harus
sama; dengan kata lain, jumlah tiap-tiap atom setelah reaksi harus
sama dengan jumlah tiap-tiap atom sebelum reaksi. Kita dapat
menyetarakan reaksi dengan menempatkan koefisien yang sesuai (dalam
kasus ini 2) didepan H2
dan
H2O:
2H2
+O2 menghasilkan
2H2O
Persamaan
kimia yang setara ini menunjukkan bahwa “dua molekul hidrogen dapat
bergabung atau bereaksi dengan satu molekul oksigen membentuk dua
molekul air”. Karena perbandingan jumlah molekul sama dengan
perbandingan
jumlah mol, persamaan tesebut dapat pula dibaca sebagai “2 mol
molekul hidrogen bereaksi dengan 1 mol molekul oksigen menghasilkan 2
mol molekul air”.
H2
dan O2
disebut sebagi reaktan, yaitu material awal dalam reaksi kimia. Air
adalah produk, yaitu substansi yang terbentuk sebagai hasil dari
suatu reaksi kimia. Jadi, persamaan kimia hanyalah gambaran singkat
tentang suatu reaksi kimia. Dalam persamaan kimia, biasanya reaktan
dituliskan pada sisi kiri dan produk pada sisi kanan dari tanda
panah.
Reaktan
Produk
Memberikan
informasi reaksi tambahan, kimiawan seringkali menyatakan wujud
fisik dari reaktan dan produk dengan menggunakan huruf g,
l, dan
suntuk menyatakan gas, cair, dan padat.
Menggambarkan
reaksi apa yang terjadi bila natrium klorida (NaCl) ditambahkan ke
dalam air, kita tuliskan
NaCl
(s)
+ H2O menghasilkan NaCl (aq)
Dimana
aq berarti lingkungan berair (aqueous). Dengan menuliskan H2O
diatas tanda panah berarti menggambarkan proses fisik dari pelarutan
suatu substansi dalam air (Chang, 2015).
Reaksi
kebanyakan dilakukan dalam bentuk larutan. Apabila suatu reaktan
dilarutkan dalam suatu pelarut, partikelnya akan terbagi dan
bercampur secara merata dengan bebas dalam larutan. Hal ini
menyebabkan reaksi akan berjalan mudah dan cepat. Pelarut umumnya
adalah zat yang berada pada larutan dalam
jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai zat
terlarut. Suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut yang
larut dan mengadakan kesetimbangan dengan zat terlarut padatnya
disebut larutan jenuh dan jumlah zat terlarut yang larut dalam
larutan jenuh ini dinamakan kelarutan zat tersebut.
Larutan
yang mengandung zat terlarut kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh, maka dikatakan larutan tidak jenuh. Akhirnya
ada beberapa zat yang sering kali membuat larutan lewat jenuh, yaitu
larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut daripada yang
diperlukan untuk larutan jenuh. Larutan yang lewat jenuh akan
mengakibatkan zat terlarutnya akan mengendap yang akhirnya disebut
dengan endapan (Brady, 2011).
Reaksi
kimia dideskripksikan dengan notasi yang dinamakan persamaan kimia
( chemical equation). Satu atau lebih zat, yang dinamakan reaktan
(reactan) atau reagen (reagent), dapat bereaksi membentuk satu
atau lebih zat lain, yang disebut produk (product). Suatu persamaan
kimia menjelaskan reaksi kimia dalam berbagai cara sebagaimana rumus
empiris mendeskripsikan senyawa. Persamaan tidak saja menjelaskan zat
mana yang bereaksi, tetapi juga jumlah relatif
atau mol reaktan dan produk. Untuk memperlihatkan
hubungan kuantitatiaf, persamaan harus seimbang (balanced). Artinya,
jumlah atom dari setiap unsur yang dipakai dan yang dihasilkan harus
sama, kecuali persamaan khusus yang menggambarkan reaksi inti. Jadi
hukum
konservasi massa harus dipatuhi, demikian juga hukum
konservasi atom (Goldberg, 2012).
Hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan
kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan
stoikiometri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot
molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut
perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis
untuk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang
merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat
bereaksi sampai habis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebihan
(Keenan, 1990).
DAFTAR
PUSTAKA
Barsasella,
Diana. 2012. Buku
Wajib Kimia Dasar.
Trans Info Media, Jakarta.
Brady,
James E. 2011. Kimia
Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1.
Terjemahan dari Chemistry University Basic and Structure, volume 1,
oleh Sukmariah Maun. Binarupa Aksara, Jakarta.
Chang,
Raymond. 2015. Kimia
Dasar: Konsep-konsep Inti.
Terjemahan dari General Chemistry: The Essential Concepts oleh
Muhammad Abdulkadir Martoprawiro. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Goldberg,
David E. 2012. Schaum’s
Outline Kimia Untuk Pemula Edisi ketiga.Terjemahan
dariSchaum’s Outline of Theory and Problems of Beginning Chemistry
Third Edition oleh Suminar Setiati Achmadi. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Keenan,
W. Charles. 1990. Ilmu
Kimia untuk Universitas edisi Keenam . Terjemahan
dari General College Chemistry sixth edition oleh Aloysius Hadyana
Pujaatmaka. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar