Generasi milenial generasi cerdas berkosmetik

Hidup serba mudah. Begitulah slogan yang kini digunakan sebagai ungkapan dalam menjalankan aktivitas di zaman teknologi seperti saat ini. Kemudahan dalam memperoleh informasi dari berbagai piranti lunak ataupun laman-laman bebas akses mengakibatkan terjadinya sebuah jalur yang menghubungkan manusia dengan sesuatu yang fana. Berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari telah tersentuh oleh hadirnya suatu virus yang bernama internet dan salah satu aspek yang terpengaruhi dari sistem ini ialah tentang kecantikan atau lebih tepatnya dalam penggunaan kosmetik. Berbicara tentang kosmetik tentu pangsa pasar paling utama ialah kaum wanita, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kaum lelaki juga ikut terpengaruhi tindak-tanduknya oleh kosmetik. Seiring berkembangnya media yang menyajikan informasi tentang penggunaan kosmetik, mulai bermunculan pula orang-orang yang mengiklankan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kosmetik yang ramai disebut dengan Beauty blogger. Profesi baru ini menarik minat banyak orang sehingga beberapa remaja dengan embel-embel "anak hits" berlomba untuk menjadi beauty blogger dan menarik sebanyak-banyaknya penonton pada video yang dia unggah ke laman media sosial. Peran dari beauty blogger ini tidak hanya menunjukkan bagaimana cara menggunakan kosmetik dengan aspek "promosi" salah satu produk namun sampai pada bentuk pengiklanan tentang serba-serbi masalah yang sering timbul terutama pada wajah. Pengguna internet mulai meninggalkan bentuk pengiklanan di televisi karena dianggap tidak menyajikan kebenaran karena adanya visualisasi kreatif dan beralih pada video testimoni para beauty blogger yang dapat diakses dengan mudah dan banyak beredar di salah satu laman penyaji video yang kiprahnya telah menyentuh berbagai macam kalangan. Seperti memakan buah simalakama, tentu akan ada sisi positif dan negatif dari hadirnya kemudahan berselancar di media sosial tersebut. Kemudahan akses informasi ini mengakibatkan munculnya oknum-oknum yang memanfaatkan momen ini untuk memproduksi produk kosmetik yang bersifat ilegal. Sumber-sumber bacaan tentang bagaimana cara pembuatan, dimana harus membeli bahan bahkan adanya ladang yang sangat luas untuk menjualkan produk membuat oknum tertentu menjadi gelap mata dan mulai mencari bahkan memproduksi produk kecantikan yang paling banyak diminati oleh kaum hawa yaitu produk krim pemutih wajah instan. Tidak tanggung-tanggung hasil penjualan ini memperoleh omset yang luar biasa dan semakin menggerakkan akar-akar baru untuk memproduksi dan menjual produk pemutih yang diklaim sebagai produk yang berasal dari luar negeri. Efek yang ditimbulkan memang mengakibatkan penggunanya memiliki wajah yang putih namun tenpa disadari oleh si pengguna bahwa ia telah menanam racun pada wajah dan tubuhnya yang sewaktu-waktu akan meledak.  Produk kosmetik ilegal bukan hanya produk-produk yang palsu namun dapat pula berupa produk yang belum mendapatkan izin edar serta produk dengan penggunaan bahan yang terlarang untuk kosmetik seperti merkuri dan hidrokinon. Untuk mensiasati semakin bertambahnya peredaran berbagi jenis kosmetik palsu ini, maka Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM selaku badan yang berwenang dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di Indonesia menghadirkan suatu piranti lunak atau software yang bernama CEK BPOM yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. Aplikasi ini ditujukan terutama pada generasi milenial yang dunianya dikemeluti oleh gadget. Jika informasi tentang produk kosmetik diperoleh dari internet maka warganet (sebutan untuk pengguna internet) dapat menelusuri lebih lanjut tentang kebenaran tentang kosmetik tersebut salah satu caranya ialah dengan melakukan pengecekan di aplikasi CEK BPOM. Syarat suatu kosmetik dapat beredar luas di masyarakat diantaranya ialah terdapat nomor registrasi, tanggal kadaluwarsa, komposisi serta cara pakai. Pentingnya pengetahuan tentang kebenaran nomor registrasi bagi pengguna kosmetik ialah untuk mengetahui kebenaran jenis dan pabrik yang memproduksi produk tersebut.  Kode dalam nomor registrasi kosmetik ialah huruf  N dengan tambahan satu huruf yang menggambarkan asal produk serta beberapa angka yang memiliki arti dan fungsi tertentu. Nomor registrasi ini dapat menjadi acuan apakah produk yang dimiliki telah terdaftar di BPOM dan memiliki legalitas tentang keamanan jika digunakan dalam jangka panjang.  Generasi milenial tidak boleh mudah dirayu oleh produk yang menyajikan kecantikan yang instan. Jika patokan kulit putih berkiblat pada remaja Korea maka telah melakukan kesalahan yang besar. Warna kulit putih wanita Korea tidaklah boleh ditiru karena mereka memiliki undertone kulit dengan ras putih, sedangkan masyarakat Indonesia memiliki jenis kulit yang berbeda. Keinginan untuk tampil cantik diperbolehkan bahkan dianjurkan namun haruslah memperhatikan bagaimana sejatinya cantik dalam berkosmetik. Penggunaan produk pemutih abal-abalan tidak hanya yang memiliki harga murah namun dapat pula kosmetik harga tinggi yang memiliki kandungan berbahaya. Telitilah dalam memilih. Masyarakat harus pandai memilih dan memilah mana produk yang legal dengan melakukan penelusuran tentang produk tersebut. Carilah informasi yang lengkap tentang pabrik penghasil apakah telah mendapatkan izin produksi bukan hanya melihat hasil instan saja. Jangan sampai kulit menjadi rusak akibat rayuan akan keinginan memiliki kulit putih. Generasi milenial adalah generasi cerdas, maka pergunakanlah kemudahan untuk memperoleh kecantikan dengan jalan yang benar. Boleh jadi salah satu penyakit kulit seperti jerawat yang dialami generasi milenial akibat terlalu sering terpapar gadget. Berhati-hatilah, karena pada dasarnya kecantikan sejati berasal dari hati yang bersih. So, stay cool guys and keep beauty :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ANALISA KUALITATIF ANION

laporan kimia dasar reaksi-reaksi kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SISTEM PERIODIK UNSUR